Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, ajak Masyarakat awasi isi siaran Radio

Komentar
X
Bagikan

FOXPOP.TV – TASIKMALAYA,  Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, mengajak para pendengar radio untuk turut mengawasi isi siaran radio. Hal itu disampaikan Ketua KPID Jawa Barat Dr Adiyana Slamet SIP MSi, usai membuka kegiatan Orientasi Dunia Penyiaran (Order) di Stlye Radio, Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya, Sabtu 24 Agustus 2024.

Dalam sambutnnya Ketua KPID Jawa Barat Dr Adiyana Slamet SIP MSi, menyampaikan bahwa, “KPID Jawa Barat akan terus kolaborasi dengan PRSSNI Jabar dan Priangan Timur, untuk mengimplementasikan program pengawasan isi siaran radio”.

Melalui kegiatan ini, lanjut ia, kedepan kontrol siaran radio tidak hanya oleh KPID, namun para pendengar pun sama sama aktif mengawasinya, sehingga program yang ada di radio sesuai regulasi dan tetap diminati oleh pendengarnya.

“Masyarakat bisa menyampaikan langsung jika mendapati siaran radio yang dinilai melanggar aturan, dengan mengakses akun media sosial KPID Jawa Barat, atau melalui hotline WhatsApp 24 jam, di nomor 081573107000,” terangnya.

Pihaknya juga sedang koordinasi dengan Diskominfo Jabar agar pengaduan yang masuk dapat terintegrasi langsung dengan super App Sapa Warga.

“Nantinya tinggal download di play store, ada aplikasi Sapa Warga atau di platform lain bisa di download juga aplikasi Sapa Warga. Tinggal di klik, akan muncul laman pengaduan. Jadi toolbar tersendiri,” jelas Adiyana.

Ia menambahkan, pihaknya dalam dua pekan terakhir mengadakan rangkaian yang diberi nama radio academy dan bootcamp, hasil kolaborasi, KPID Jabar, PRSSNI Jabar, KPI Pusat, dan Diskominfo Jawa Barat.

“Pra event diawali dengan bagi bagi radio kepada masyarakat. Hal itu untuk mengingatkan bahwa penggemar dan pendengar radio itu ada segmentasi tersendiri,” kata Adiyana.

Ia menyebut, ada isu bahwa saat ini radio sudah mulai ditinggalkan. Tapi ketika pihaknya turun ke lapangan, salah satunya di Kabupaten Indramayu, ternyata pendengar radio itu masih banyak.
“Saat itu kita kumpulkan kurang lebih 6 ribu orang. 80 persennya merupakan pendengar radio,” ujar Adiyana.

“Tadi pagi juga kita bagi bagi radio di pasar Cikurubuk dan Pancasila, coba memberikan kepada para pedagang untuk hiburan gratis, sekaligus menambah pendengar radio di wilayah Priangan,” sambungnya.

Menurutnya, di era digital seperti saat ini, bagaimana mana meningkatkan kualitas siaran yang baik, peningkatan kualitas sumber daya manusia, manajemen radio yang baik, dengan pemanfaatan teknologi, disamping menggunakan frekuensi.

Pihaknya juga mendorong agar pengelolaan radio diseusaikan dengan kemajuan teknologi. Misal harus live streaming, konekting dengan youtube, instagram, twitter dan lainnya.***

Baca Juga